Kutowinangun Kidul Gali Potensi Wisata Sejarah Yang Terkait Dengan Pangeran Diponegoro Republika

Siap Grak Ums Bantu Tangani Seleksi Perangkat Desa Di Sragen

Kutavinangun Kidul gali potensi wisata sejarah terkait Republik Pangeran Dipanegora, SALATIGA - Kutavinangun Kidul, kecamatan Tingkir, Salatiga, gali potensi Pangeran Dipanegora untuk mengembangkan "jalur" wisata sejarah dan religi di wilayahnya.

Selain belajar, mereka terus mencari berbagai peninggalan sejarah untuk melengkapi kunci berbagai khazanah sejarah yang terkait dengan Pangeran Dipanegora.

"Adapun rencana pengembangan potensi wisata sejarah dan religi, kami juga melakukan presentasi kepada pemangku kepentingan," kata Kepala Desa Kutavinangun Kidul Titin Eco Noviak Salatiga, Minggu, 29 Mei 2022.

Ia menjelaskan, harta karun sejarah itu terletak di kawasan Blond di Desa Kutavinangun Kidul, tempat tinggal Jahar Manik, yang dipercayakan oleh Pangeran Dipanegora.

"Jahar Manik adalah salah satu pembuat jerami yang menjadi komandan Lascaro Bulcio di Salatiga dan sekitarnya - semacam pasukan elit Pangeran Dipanegora," jelas Titin melalui telepon.

Ada juga sejumlah peninggalan dan kesaksian di kawasan Blond - yang secara historis terkait dengan kisah Pangeran Dipanegora, seperti makam Jahar Manik, beberapa kelopak dan peninggalan sejarah lainnya.

Selain makam Jahar Manik, di makam Nanggulan Tanggulai terdapat makam beberapa pejuang yang secara historis terkait dengan perlawanan Dipanegor Belanda terhadap kolonialisme Belanda.

Kemudian ada daerah di Salatigan yang pernah dijadikan sebagai tempat latihan Lascar Bulkio, seni tradisional “prajurit” yang dikembangkan oleh anggota Lascar Bulkio.

Termasuk pasar Sudirman yang memiliki potensi ekonomi dan nilai sejarah. “Semua potensi ini bisa menjadi laboratorium sejarah perjuangan Pangeran Dipanegora di Kota Salatiga,” ujarnya.

Sependapat dengan Agustinus Sri Kuntarsih, salah satu cicit Jahar Manik. Menurutnya, Pangeran Dipanegora bertemu dengan Jahar Manik di Vatu Zepper sebelum memulai negosiasi - kemudian didominasi oleh Belanda.

Karena Vatu Zepper adalah tempat favorit Pangeran Dipanegora saat bertemu dengan loteng jeraminya.

“Pada pertemuan ini, Pangeran Dipanegora Jahar Manik juga membahas apa yang terjadi dalam perundingan, bahwa perjuangan melawan penjajah harus terus berlanjut dan tidak boleh kalah,” jelasnya.

Sri Kuntarsih menambahkan bahwa di wilayah tersebut juga terdapat desa Tyrto Manik, dan sumber airnya tidak pernah kembali. “Selama ini masyarakat Blondo sudah memanfaatkan air.

Dikatakan juga bahwa jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Nanggulan Tanggulai setelah kematian Jahar Manik. "Johar Manik tewas karena ditangkap oleh pasukan Londa Irengo atau pasukan Belanda yang berpihak pada Belanda," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bikin Lionel Messi Terkejut Sampai Layangkan Permintaan Ke PSG, Siapa Luka Romero?

Puan Maharani Ingatkan Pandemi Covid19 Jadi Alarm Sehingga Penting Kerja Sama Seluruh Bangsa Pikiran Rakyat

Jadwal Bola Malam Ini: Ada West Ham Vs Eintracht Frankfurt Hingga Manchester United Vs Chelsea